Pemimpin TP-PKK Lampung dan Pramuka SMA Al-Kautsar Diskusikan Peran Perempuan

Sirkulasi Bandst – Pada hari Kamis (Hakim 26, 2025), ini adalah novel SMA -CH Novel Purnama Wulan Sari MirzaKetua Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Lampung, untuk berbagi wawasan di Dialog Kepemimpinan 2025.

Wulan, yang juga berfungsi sebagai Chairperson of the Lampung Regional National Crafts Council (Dekranasda)menekankan bahwa Peran perempuan sangat penting untuk pengembangan provinsi. Dia menyatakan, “Kontribusi dan peran wanita sangat penting untuk perkembangan Lampung; Melalui pemberdayaan dan advokasi hak -hak perempuan, kesetaraan gender harus menjadi tujuan utama untuk mengejar. “

3 elemen kunci untuk pengembangan

Wulan menguraikan tiga pilar yang harus dimiliki oleh generasi muda, terutama anggota Pramuka:

Pramuka sebagai platform kepemimpinan

Ketua TP-PKK menyoroti manfaatnya Kepanduan dalam menumbuhkan nilai -nilai disiplin, kerja sama, pendidikan, dan kepemimpinan. Dia memuji Scoutpreneur 2025 Program, yang mendorong siswa untuk mengembangkan perusahaan kreatif. Satu produk penting adalah gantungan kuncisekarang dipasarkan secara luas, menunjukkan keberhasilan integrasi pendidikan formal dengan kewirausahaan.

“Kami berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran di antara generasi muda, terutama wanita, tentang pentingnya kesetaraan gender, pemberdayaan, dan emansipasi perempuan,” katanya.

Harapan dan aspirasi Pramuka

Representatives from SMA Al-Kautsar’s Scouts—Muhammad Abdullah Azzam, Ghaziah Nabila Fairuz, Nayaka Parahita Bastari, Siti Fatimah Azzahra, and Aqilah Althafunisa—expressed aspirations regarding kesetaraan gender dan menyoroti pentingnya mempersiapkan tantangan di masa depan. Azzam menambahkan, “Melalui dialog ini, kami memperoleh perspektif baru tentang bagaimana menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan kompetitif.” SMAS Immanuel Bandar Lampung

Dengan sinergi antara TP-PKK, Dekranasda, dan Pramuka, Wulan menyimpulkan pertemuan dengan panggilan itu: “Wanita seharusnya tidak hanya penerima manfaat tetapi juga pembuat keputusan dalam proses pengembangan.”